Teroris Itu Musuh Bersama, Tak Ada Ampun!
jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa ledakan bom di beberapa gereja di wilayah Kota Surabaya menuai keprihatinan banyak kalangan. Terutama peristiwa ini hanya berselang beberapa hari setelah teror ratusan napi teroris di Rutan Mako Brimob.
Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) termasuk yang turut prihatin atas berbagai peristiwa itu. Ungkapan belasungkawa yang mendalam terhadap peristiwa ledakan bom bunuh diri Riyan Hidayat, Sekjend PGK.
"Kami (PGK) berbelasungkawa yang mendalam terkait peristiwa bom bunuh diri di tiga lokasi di Surabaya. Sebelumnya juga kami turut berduka cita atas gugurnya 5 anggota Brimob atas kerusuhan yang terjadi di Lapas Mako Brimob. Kita berdoa semoga keluarga korban diberikan ketabahan. Tentunya kita semua mengutuk keras aksi terorisme tersebut." ujar Riyan, Minggu (13/5).
Menurutnya, aksi bom bunuh diri dan kegiatan teror lainnya yang terjadi harus menjadi musuh bersama.
"Aksi bom bunuh diri dan aksi teror lainnya harus menjadi musuh bersama. Sehingga kita harus bersama memeranginya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada masyarakat dan Polri bersatu menumpas terorisme sampai ke akarnya. Jangan biarkan mereka (teroris) hidup dan berkembang di Indonesia,” pungkasnya. (flo/jpnn)
ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya pagi tadi dan menewaskan sejumlah umat yang beribadah.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
- Rumah Dita, Pelaku Bom Surabaya Terbengkelai, Tak Ada Keluarga yang Rawat
- Polri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Pelaku dan Korban Bom Sri Lanka
- MUI Berharap Tragedi Berdarah di Sri Lanka Tak Dikaitkan dengan Agama Pelaku