Teroris Makin Pintar

Teroris Makin Pintar
Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar. Foto: Ist/Nat/JPNN
BELUM kelar urusan teror bom di Solo, Jawa Tengah yang dilakukan oleh kelompok Bayu cs sepanjang Agustus lalu, masuk September publik dihentakkan lagi dengan terkuaknya jaringan teoris.

.

Bermula dari penemuan bom rakitan dari paralon milik Muhammad Thorik di Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (5/9) lalu. Selang beberapa hari kemudian, Sabtu (8/9) terjadi ledakan yang entah disengaja atau karena kelalaian pelaku teror di Jalan Nusantara, Beji Depok, yang juga dilakukan oleh Thorik cs.

Sudah pasti aparat kepolisian pontang-panting. Hampir tiap hari pula, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengeluarkan keterangan pers, melayani serbuan wartawan.

Lalu apa dan bagaimana polisi mengantisipasi tumbuh kembang terorisme saat ini? Berikut petikan wawancara khusus wartawan JPNN, Natalia Laurens dengan Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantor Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (14/9).

BELUM kelar urusan teror bom di Solo, Jawa Tengah yang dilakukan oleh kelompok Bayu cs sepanjang Agustus lalu, masuk September publik dihentakkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News