Teroris Masuk Jakarta: Bukan 57 Orang, tapi Ratusan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar membenarkan data yang dipaparkan Indonesia Police Watch (IPC), bahwa ada sekitar 57 orang teroris masuk Jakarta usai kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
Menurut Al Chaidar, jumlah itu diperkirakan baru berasal dari Jawa Barat. Belum dari daerah-daerah lain yang juga berdatangan ke Jakarta.
"Itu 57 orang dari Jawa Barat saja. Dari Jawa Tengah informasinya ada 106 orang. Kemudian dari Jawa Timur ada 23 orang, Madura enam orang. Bahkan sepertinya ada lebih banyak lagi dari jumlah itu," ujar Al Chaidar kepada JPNN, Sabtu (12/5).
Para teoris yang masuk ke Jakarta tersebut, kata Al Chaidar, berasal dari kelompok JAD di bawah kepemimpinan Aman Abdurrahman.
"Jadi peristiwa kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob kemarin, memicu mereka berdatangan ke Jakarta. Itu kan seruannya sangat jelas, JAD semuanya diminta membantu," ucapnya.
Mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) yang pernah berlatih di Afghanistan dan Filipina ini mengatakan, pada awalnya para teroris datang bertujuan untuk membantu perjuangan di Mako Brimob.
Namun rupanya mereka terlambat. "Paling dekat itu kan dari Jawa Barat. Baru masuk ke Jakarta 11 Mei lalu, sementara pertempuran sudah selesai pada 10 Mei. Tapi itu ada juga yang berhasil membunuh polisi dan dia akhirnya tertembak," pungkas Al Chaidar. (gir/jpnn)
Al Chaidar membenarkan data IPW yang menyebut 57 orang teroris masuk Jakarta. Namun, itu baru dari Jawa Barat saja, belum dari daerah lain.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sebaiknya Hindari Melintas di Kawasan Mako Brimob Pagi Ini
- Polri Gelar Rekayasa Lalin Selama Apel Mantap Brata di Mako Brimob, Ini Jalur Alternatifnya
- Makacih Oom..., Spanduk 'Pamanku Pahlawanku' Terpasang di Dekat Mako Brimob
- Terungkap, Ferdy Sambo Tidak Berkutik saat Dilabrak Benny Ali di Mako Brimob
- Lihat Gaya Irjen Panca Putra Saat Pimpin Pasukan Brimob Untuk Datangi Tempat Ini
- Soal Jet Pribadi Brigjen Hendra Kurniawan, IPW Desak Polri Periksa Ferdy Sambo