Teroris Punya Belasan Rumah Transit

Terkait Bom Cirebon dan Solo, Densus 88 Tangkap Lima Orang

Teroris Punya Belasan Rumah Transit
Heru Komarudin, DPO Teroris Cirebon. Foto: Ist/Dok.JPPhoto
Setelah ditangkap, Heru langsung dibawa dengan mobil Fortuner menuju Pondok Cipta. Perwira itu lalu menelepon seorang kepala unit Densus 88 yang anak buahnya juga sudah siap di Pondok Cipta. "Rumah itu sudah diintai sepuluh hari," tuturnya.

Apa sebenarnya peran Heru" Diduga, dia ikut dalam rapat perencanaan bom masjid di Mapolresta Cirebon yang dilakukan M. Syarif. Heru juga mengetahui bahwa kelompok tersebut mempunyai amunisi bom siap pakai. "Nah, untuk yang Solo, dia mengaku tak tahu apa-apa. Tapi, ini masih kami kembangkan," ujarnya.

Heru juga ditangkap berkat wawancara mendalam terhadap Beni Asri, salah seorang tersangka yang ditangkap di Solok, Sumatera Barat, akhir September lalu. "Beni Asri sudah resmi kami tetapkan sebagai tersangka dalam kasus bom Cirebon," tegas Kadivhumas Polri Anton Bachrul Alam.

Dari hasil interogasi terhadap Beni yang juga teman Hayat (pengebom Solo), diperoleh keterangan bahwa masih ada bom-bom yang dititipkan. Sekitar seminggu setelah peledakan bom bunuh diri yang dilakukan M. Syarif, Musolah (sudah ditangkap) datang membawa ransel cokelat berisi bom milik Ishak (sudah tertangkap). Selanjutnya, oleh Musolah, tas tersebut dititipkan kepada Beni.

JAKARTA - Perburuan terhadap jaringan pengebom Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, membuahkan hasil. Tim penindak Detasemen Khusus (Densus)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News