Teroris Punya Belasan Rumah Transit
Terkait Bom Cirebon dan Solo, Densus 88 Tangkap Lima Orang
Minggu, 09 Oktober 2011 – 05:06 WIB
Tiga hari kemudian, Musolah datang lagi dengan membawa ransel biru tua. Dari ransel itu, dia mengeluarkan barang yang dibungkus sajadah dan kemudian dimasukkan ke tas cokelat.
Sekitar seminggu kemudian, Musolah menghubungi Beni via SMS yang berbunyi, "Ben, yang di tas dibuang saja". Selanjutnya, Beni menjawab, "Yoi". Namun, Beni tidak membuang tas tersebut karena dia berpikir bahwa benda di dalam tas tersebut adalah bom.
Lima hari kemudian, Heru Komarudin datang ke rumah Beni dan bertanya, "Ben, titipan Musolah sudah dibuang belum?" Beni menjawab, "Belum." Selanjutnya, Heru mengatakan, "Ya sudah, besok aku ambil. Aku saja yang buang."
Sebelum dibuang, Beni dan Heru sempat membuka ransel tersebut. Ternyata, isinya adalah 10 buah rangkaian bom berbentuk pipa putih sepanjang 20 cm. Rangkaian itu disatukan dengan lem dan dikaitkan dengan lakban hitam. Juga, rangkaian dengan kabel-kabel yang dibungkus sajadah biru. Ada pula bahan bom berupa satu pak korek api kayu jumbo, baut, serbuk hitam keabu-abuan, dan serbuk merah. Setelah dirapikan, ransel itu dibawa pergi dari rumah Beni.
JAKARTA - Perburuan terhadap jaringan pengebom Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, membuahkan hasil. Tim penindak Detasemen Khusus (Densus)
BERITA TERKAIT
- CPNS dan PPPK Daerah Ini Terima SK, Selamat ya
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- PW GPII Gelar Aksi Demonstrasi, Begini Tuntutannya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Soal Ojol Tak Diberi Subsidi BBM, Menteri Bahli Merespons Begini
- Chandra Asri dan Rumah Atsiri Edukasi Pengelolaan Sampah Personal Care