Teroris Tak Bisa Transfer Duit
Kembali ke Pola Klasik Fa'i
Minggu, 17 Maret 2013 – 10:01 WIB
Dalam merakit bom, teroris saat ini juga tidak belajar lagi dengan cara fisik atau belajar dari guru. Sekarang, kata Suhardi, mereka belajar dengan cara otodidak lewat internet. Karena itu, dia meminta stakeholder terkait bisa ikut memberantas masalah ini. "Menkominfo bisa melakukan verifikasi, pengecekan dan seleksi dengan untuk situs seperti ini," katanya.
Apalagi, bahan bom juga sangat mudah didapat. Suhardi mengatakan, bahan bom ini bisa diperoleh dari bahan sehari-hari yang bisa diperoleh di dapur atau kombinasi pupuk. "Padahal tidak mungkin kita melarang peredaran pupuk. Ini jadi problem juga," katanya.
Suhardi juga menyesalkan beredarnya buku-buku yang informasinya berisi provokasi. Buku ini juga kadang menciptakan dendam terhadap pembacanya. Karena itu, perlu ada pencerahan terhadap buku tersebut serta seleksi untuk buku yang diterbitkan.
"Ada buku-buku yang memang dibuat untuk menghasut. Bahkan menganjurkan perlawanan secara terang-terangan kepada polisi, ini masalah juga," katanya.
JAKARTA - Tim penyidik Detasemen Khusus 88 Mabes Polri masih mendalami jaringan perampok Tambora yang ternyata pencari dana kegiatan teror. Tiga
BERITA TERKAIT
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap