Teroris Taslim Ngaku Punya 1 Ton Bahan Peledak
Jumat, 27 Februari 2009 – 20:58 WIB
Pemilik nama asli Mohammad Hassan itu mengaku pernah menempelkan bom di badannya. ”Sebelum tertangkap (oleh Densus 88), kemana pun pergi saya tempelkan bom di tubuh saya. Tapi pernah juga saya tak bawa bom, misal ketika bertemu seorang petugas, sepertinya dia masih ditakdirkan hidup oleh Allah. Saat dia mendekati saya hanya berjarak 15 meter, saya baru ingat tak ada bom di tubuh saya.”
Fajar mengakui, dirinya sudah siap meledakkan bom bunuh diri. Kesiapan itu terpatri sejak dia berikrar di JI Singapura. ”Saya sudah relakan hidup mati saya,” papar dia.
Soal batalnya pengeboman Kafe Bedugal, di Bukittinggi, Sumatera Barat, Fajar mengaku karena melihat wanita berjilbab di sekitar lokasi target pengeboman. Padahal waktu itu, Ki Agus Toni yang bertugas melakukan eksekusi sudah membawa bom. ”Saya tidak suka melukai muslim. Dalam operasi pengeboman, saya berusaha tidak mengenai muslim, kalau pun itu ada berarti memang nasib malangnya, itu bukan tanggung jawab saya. Tapi saya akan berusaha maksimal agar tak kenai muslim, saya sudah belajar ilmu pengeboman mencontoh seperti apa yang dilakukan orang Amerika,” tukasnya.
Tenaga pengajar lembaga kurus Bahasa Inggris di Sekayu, Sumsel, itu juga bercerita, selain alasan tak mau mengenai muslim, pengeboman dibatalkan juga karena kehabisan dana operasional. Bahkan pernah cari dana ke Lampung. Pembatalan 'amaliah' itu membuat semangatnya down (menurun). ”Akhirnya saya konsen mengajar. Meski ada wacana melanjutkan pengeboman, tapi belum sempat saya sampaikan ke teman-teman,” beber pria yang memaknai 'amaliah' sebagai aksi jihad tersebut.
JAKARTA - Fajar Taslim, terdakwa teroris 'kelompok Palembang (Sumsel)' mengaku masih mempunyai stok bahan peledak sebanyak 1 ton. Namun yang berhasil
BERITA TERKAIT
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok