Teroris Tolitoli Tak Ikut Kelompok Santoso
Berdasar penyidikan sementara, diperoleh keterangan dari para tersangka bahwa mereka akan menyerang markas Polres Parigi, Polres Tolitoli, Brimob Tolitoli, dan markas TNI di Tolitoli.
Kelompok teroris itu, lanjut Rudy, menyasar markas Polri/TNI di Parigi dan Tolitoli karena dianggap masih sepi dengan penjagaan yang biasa-biasa saja.
''Poso dan Palu tidak ditarget mereka karena sudah ramai. Penjagaan dan kewaspadaan aparatnya juga tinggi,'' ungkap jenderal dengan satu bintang tersebut.
Dugaan kasus yang disangkakan kepada para terduga teroris adalah mengetahui rencana penyerangan aksi bom, mengetahui rencana penyerangan markas Brimob dan TNI di Tolitoli.
Mereka juga menerima paket bahan pembuatan bom dari Palu, melakukan baiat daulah ISIS melalui Ustad BSR di Makassar, dan menyurvei lokasi target penyerangan.
''Bukti-bukti itu telah memenuhi syarat untuk dilakukan penangkapan guna mencegah aksi teror,'' terang Rudy.
Saat ini, lanjut dia, penyelidikan dan pendalaman kasusnya masih dilakukan tim penyidik gabungan Densus 88 dan Ditreskrimum Polda Sulteng.
Salah satu yang dikembangkan penyidik adalah pendalaman dugaan keterkaitannya dengan kelompok Lampung dan Bandung sebagaimana laporan intelijen. (bud/JPG/c7/diq/jpnn)
Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Direktorat Reskrim Polda Sulteng telah menangkap sembilan orang tersangka teroris.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Gunung Poso
- Kapolri Jenderal Sigit Pamer Ini saat Rilis Akhir Tahun 2022
- Detik-Detik Menegangkan Penembakan Anggota MIT Poso, Begini Awalnya
- Detik-Detik Teroris Poso Ditembak Mati, Ada Lemparan Bom
- Detik-Detik Satgas Madago Raya Menghabisi Pak Guru, Terduga Teroris MIT