Terorisme dan R20
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Tanpa Islam pun kondisi dunia sebenarnya akan sama saja.
Alasannya sederhana, agama bukanlah faktor yang menyebabkan berbagai kekerasan itu.
Pemicu utamanya adalah kondisi geopolitik dan sosial, hegemoni yang mengesampingkan hak-hak komunal, serta kepentingan-kepentingan lain yang sepenuhnya sekuler.
Agama, dalam konteks ini sekadar justifikasi, atau alat agitasi.
Fueller memberi contoh peristiwa 9/11 sebagai titik mula sejarah.
Relasi Timur dan Barat, gejolak di Timur Tengah, dan peristiwa-peristiwa perlawanan harus dilihat secara runut jauh ke belakang bahkan sebelum Islam lahir.
Dia memaparkan bagaimana skisma di dunia kekristenan muncul, bagaimana rekam jejak penganut tiga agama samawi saling berinteraksi selama puluhan abad, dan bagaimana relasi dunia Islam dahulu dengan peradaban besar non-barat seperti Rusia, China, dan India.
Fueller menunjukkan bahwa masalahnya tidak terletak pada agama.
Bukan hanya di kalangan Islam, di kalangan Yahudi, Kristen, Hindu, dan agama-agama lain juga muncul banyak sekali tindak kekerasan atas nama agama.
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
- Ustaz Diyansyah Permana Ajak Umat Islam Menjaga Pilkada 2024 yang Aman-Damai
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Ini Alasan Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?