Terorisme dan R20
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
![Terorisme dan R20](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/11/02/pembukaan-religion-forum-r20-international-summit-of-relig-rpxg.jpg)
Empat kali perang salib yang menjadi peristiwa ikonik dan menjadi justifikasi adanya konflik agama, motifnya tidak melulu soal agama.
Yang terjadi terhadap kaum muslimin, sebenarnya juga terjadi terhadap kaum ortodoks dan bangsa-bangsa pagan pra Kristen.
Armstrong dan Fueller sering disebut—dengan agak pejoratif—sebagai pembela Islam.
Akan tetapi, studi komprehensif yang dilakukan oleh dua ilmuwan itu membuktikan bahwa kekerasan yang terjadi atas nama agama terjadi di semua agama dan bukan monopoli Islam.
Para pemimpin agama di forum R20 harus sama-sama mengakui secara jujur bahwa agama mereka sama-sama mempunyai sejarah terhadap kekerasan.
Jika diperlukan adanya moderasi beragama, maka bukan hanya Islam yang harus melakukannya, tetapi semua agama harus melakukan moderasi. (**)
Bukan hanya di kalangan Islam, di kalangan Yahudi, Kristen, Hindu, dan agama-agama lain juga muncul banyak sekali tindak kekerasan atas nama agama.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Pengusaha Ukraina jadi Korban Pemerasan dengan Kekerasan, Duit Rp 3,2 M Digasak Pelaku
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Alhamdulillah, Gus Miftah Pandu Warga Korsel Masuk Islam Secara Virtual
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024