Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik


Pemain seruling Jepang ‘Shakuhachi’, Anne Norman, sedang menimbang merkusuar ketika ia menemukan ruang pertunjukan potensial di dalam tebing dekat Darwin Harbour.
Ia telah tampil di Gedung Opera Sydney dan sejumlah gereja di seluruh Eropa, namun ia belum pernah bermain di dalam sebuah terowongan sepanjang 172 meter.
"Saya seorang musisi dan musisi selalu mencari akustik yang baik," ujarnya.
Itulah bagaimana ia menumpang ke Darwin tahun lalu untuk dua pertunjukan di salah satu terowongan penyimpanan minyak era Perang Dunia ke-II di kota itu.

ABC; Emilia Terzon
Dibangun untuk menyimpan minyak Angkatan Laut setelah pemboman Darwin, terowongan ini hanya digunakan sebentar selama masa perang sebelum ditinggalkan dan bertahun-tahun kemudian diubah menjadi atraksi wisata memeringati sejarah militer.
Di sepanjang terowongan, kondisinya basah, lembab dan membuat berkeringat – tetapi bangunan ini juga membuat suara yang tak biasa dan misterius.
"Ini adalah sebuah gedung konser yang sempurna. Saya telah bermain dengan banyak mesin akustik. Ini benar-benar mengalahkan segalanya. Anda adalah insinyur rekaman,†tutur Anne.
Pemain seruling Jepang ‘Shakuhachi’, Anne Norman, sedang menimbang merkusuar ketika ia menemukan ruang pertunjukan potensial di dalam tebing
- Dunia Hari Ini: Kebakaran di Klub Malam Makedonia Utara, 59 Orang Tewas
- Pengalaman Pelajar Asal Indonesia Ikut Ujian Nasional di Australia Saat Berpuasa Ramadan
- Ini Peran Polisi Australia dalam Menguak Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada
- Dunia Hari Ini: Melbourne Siap Menggelar Balapan Formula1 di Akhir Pekan
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas