Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik
Ia mengungkapkan, "Jika Anda menyamping di dalam terowongan, kedengarannya seperti kamar mandi. Tak ada efeknya. Jika Anda melihat panjang terowongan, Anda menyusun pola gelombang berdiri.â€
"Mereka benar-benar indah. Itu sebabnya saya di sini dan terus datang kembali," imbuhnya.
Festival musik bawah tanah
Pekan ini, Anne kembali ke salah satu ruang terpanjang di jaringan itu, yakni "terowongan lima", bersama dengan para penyanyi dan musisi untuk sebuah Festival Musik Bawah Tanah selama seminggu.
Termasuk dalam artis yang tampil adalah Henk Rumbewas kelahiran Papua Barat, seorang warga, penyanyi dan pemain gendang asal Darwin yang menggunakan musik tempat kelahirannya untuk memunculkan kesadaran akan upaya melepaskan diri dari Indonesia.
"Malam pertama saya datang ke terowongan itu, saya kira itu menakjubkan. Ini seperti pengeras suara. Ini adalah alat yang sangat sensitif," aku Henk.
Pemain seruling Jepang ‘Shakuhachi’, Anne Norman, sedang menimbang merkusuar ketika ia menemukan ruang pertunjukan potensial di dalam tebing
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat