Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik

Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik
Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik

"Ketika pemain yidaki pertama tampil, saya melihat kegembiraan di dalam dirinya. Ia bermain dengan sangat halus dan indah," sebutnya.

Anne mengatakan, "Ia memainkan beberapa bungal tradisional dan kemudian ia menunggu. Ia benar-benar terpesona dan mendengarkan. Ia menunggu 15 detik. Kemudian ia bermain lagi. Seorang musisi sejati.”

"Sebagai pemain seruling, kontrol terowongan udara adalah apa yang Anda lakukan. Di sini saya mengendalikan kolom udara yang memiliki panjang 172-meter,” lanjutnya.

"Anda tak tahu betapa menariknya ini," sambungnya.

Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik
Partisipasi penonton sangat diharapkan selama pertunjukan musik Yolngu dan Papua Barat.

ABC; Emilia Terzon

Anne mengatakan, ia ingin tetap tampil di terowongan lima, namun suatu hari ia berharap bisa tampil di panggung yang berdiri di atas tanah.

"Saya sudah berusaha selama bertahun-tahun untuk bermain di mercusuar. Tapi birokrasi mercusuar, Anda tak tahu, dengan otoritas kelautan, taman nasional, penjaga pantai, seringkali operator wisata," jelasnya.

Anne mengutarakan, "Saya ingin melakukan pertunjukan di mercusuar di mana penonton duduk di tangga spiral ke atas dan pemain berada di dasar. Jika Anda bisa memberi saya pertunjukan itu, saya tak akan mengecewakan anda."

Pemain seruling Jepang ‘Shakuhachi’, Anne Norman, sedang menimbang merkusuar ketika ia menemukan ruang pertunjukan potensial di dalam tebing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News