Terowongan Salju
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - KESULITAN Rusia mengalahkan Ukraina, kelihatannya, menimbulkan semangat baru bagi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Pun negara besar kini tidak mudah lagi mengalahkan negara kecil.
Taiwan belajar banyak dari Ukraina. Terutama dalam menghadapi kemungkinan serangan dari Tiongkok.
Taiwan belajar apa saja yang menyebabkan Rusia tidak mudah menundukkan tetangganya. Padahal Ukraina berbatasan darat langsung dengan Rusia.
Penyerangan mestinya lebih mudah. Pengerahan peralatan perang juga tidak sulit. Pengaturan logistik mestinya juga tidak ada kendala alam.
Sedang Taiwan dipisahkan laut sejauh 150 km –yang terdekat 120 km– dari Tiongkok. Akan ada hambatan logistik lebih berat dari Rusia.
Taiwan sudah belajar banyak dari Ukraina: bagaimana bisa sukses menahan laju Rusia.
Segala taktik Ukraina diamati oleh Taiwan. Mulai dari pengerahan drone, menjadikan bangunan apartemen tinggi-tinggi sebagai pertahanan, terowongan bawah tanah sebagai pusat komando dan menggunakan medsos sebagai senjata merebut opini dunia.
Taiwan menganggap posisinya sama dengan Ukraina: berada dalam ancaman negara besar dengan kekuatan ekonomi dan militer yang hebat.
Perang di Ukraina bisa membuat Taiwan lebih pe-de. Lalu berani menyatakan merdeka. Akhirnya terjadilah perang: seluruh dunia menderita.
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
- Lukisan Aktivis
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok