Terpaksa Beli Air untuk Mandikan Jenazah
Minggu, 09 September 2012 – 08:28 WIB
PADALARANG - Ratusan warga RW 01, Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda krisis air parah akibat kemarau panjang, Bahkan, warga terpaksa mengkonsumsi air yang berasal dari sawah untuk kebutuhan minum dan memasak sehari-hari. Lebih miris lagi, sempat ada warga yang meninggal, keluarga jenazah harus membeli air dari kampong tetangga sebelah. Kekurangan air bersih yang merupakan kebutuhan pokok ini sudah dirasakan warga sejak masuki musim kemarau. Bahkan kini untuk kebutuhan rumah tangga saja, warga mengandalkan air sawah yang dialirkan dengan menggunakan selang kecil dan kemudian ditampung di sebuah bak. "Butuh waktu sehari penuh, biar bak itu penuh karena airnya dibagi-bagi sekampung. Makanya saya harus menghemat persediaan air ini," kata dia.
Diungkapkan Tarmilah (63) beberapa waktu lalu suaminya meninggal dunia. Kesedihannya bertambah saat pihak keluarga sempat kesulitan mendapatkan air bersih untuk memandikan jenazah suaminya. Hingga harus membeli beberapa jerigen air di kampung sebelah.
Baca Juga:
"Tiga hari lalu, waktu mau memandikan jenazah suami, kami sulit sekali mendapatkan air. Akhirnya, mendadak beli ke kampung sebelah," kata Tarmilah seperti diberitakan Bandung Ekspres (Grup JPNN).
Baca Juga:
PADALARANG - Ratusan warga RW 01, Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda krisis air parah
BERITA TERKAIT
- 23 Personel Polisi di Sumut Dipecat Sepanjang 2024
- Tinjau Sejumlah Lokasi, AKBP Ruri Pastikan Keamanan Selama Libur Nataru di Banyuasin
- Harimau Sumatra Terekam Kamera di Pesisir Barat Lampung, Melintas Dekat Kandang Jebak
- Satlantas Polrestabes Palembang Sediakan 12 Kantong Parkir di Malam Tahun Baru
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia