Terpaksa Mandi Pakai Air Bercampur Sampah
jpnn.com, CIANJUR - Masyarakat Kampung Cikangkung RT 04/02, Desa Sukajadi, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menggunakan air kali yang kotor dan bau untuk keperluan sehari-hari. Walaupun rawan menimbulkan penyakit, masyarakat tetap menggunakannya karena tidak ada pilihan lain.
Air kotor berwarna hijau yang bercampur sampah di Kali Cirata sudah tiga bulan digunakan sekitar 200 warga untuk keperluan mandi dan mencuci. Hal itu terjadi setelah wilayah itu mengalami krisis air bersih sejak musim kemarau ini.
Kepala Kampung Cikangkung RT 04/02, Desa Sukajadi, Jai (60) mengaku, dirinya sudah terbiasa menggunakan air kotor dari Kali Cirata.
“Saya sudah biasa mandi di sini, meski banyak sampah di pinggir tempat saya mandi, kalau ada sampah mengambang kami ke pinggirkan dulu,” katanya, Selasa (8/10).
Jai mengatakan, jika dirinya datang ke Kali Cirata, selain untuk keperluan mandi, juga sambil mengambil air untuk keperluan lain di rumah. “Sekalian mandi, sekalian mengambil air untuk di rumah,” kata Jai.
Hal senada juga disampaikan Nenti (30), warga lainya. Setiap hari ia datang ke Kali Cirata yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya untuk keperluan mandi dan mencuci di pinggir kubangan air berwarna hijau yang bercampur sampah tersebut.
“Mau gimana lagi, kami terpaksa menggunakan air hijau bercampur sampah ini, di sini semua warga sudah kesulitan air bersih,” kata Nenti.
Nenti mengaku, anak-anaknya juga sering menggunakan air tersebut untuk mandi. Sampai saat ini, kata Nenti, belum ada anggota keluarganya yang terserang gatal-gatal atau keluhan pengakit kulit. “Saya berharap ada bantuan air bersih untuk kami,” harapnya.
Air kotor berwarna hijau yang bercampur sampah di Kali Cirata sudah tiga bulan digunakan sekitar 200 warga untuk keperluan mandi dan mencuci.
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan
- BPBD Salurkan 3 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan di Aceh Besar
- Penjelasan Pakar soal Cuaca di Bandung Jauh Lebih Dingin Saat Musim Kemarau
- BMKG Ingatkan Waspada Potensi Karhutla di Wilayah NTB
- BMKG Minta Warga di Manggara Barat Waspada Gelombang Tinggi pada Musim Kemarau
- BPBD Sumsel Ajukan 10 Helikopter Untuk Antisipasi Karhutla