Terpaksa Membelah Diri karena Kurang Guru di Sekolah
jpnn.com, JEMBER - SDN Curahtakir 03, Dusun Bajing, Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo di Jatim masih kekurangan guru. Karena itu, satu guru harus mengajar dua kelas.
Seperti dialami M. Agus Wahyudi. Dia mengajar secara bergantian antara kelas IV dan V. Dia mengaku, dirinya harus pintar-pintar mengatur jadwal untuk mengajar.
BACA JUGA : Kurang Guru dan Bidan tapi Penerimaan CPNS Dihentikan
Dengan harapan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di kedua kelas itu berjalan optimal dan kondusif.
"Awalnya, saya masuk di kelas V untuk memberi materi dan penjelasan kepada siswa selama beberapa menit. Setelah itu, saya pindah ke ruang kelas lainnya (kelas IV)", ujar Agus.
Dia menyatakan, kondisi tersebut sudah dilakukannya cukup lama. Sekolah, lanjut dia, memang kekurangan guru.
BACA JUGA : Kemdikbud Bilang Kurang Guru, KemenPAN-RB Moratorium CPNS
Kekurangan guru mengakibat seorang guru harus pintar-pintar mengatur jadwal untuk mengajar.
- Masih Kurang 3.000 Guru di Wilayah Ini
- Hanya Terima 828 PNS Baru Padahal Masih Kekurangan 2.500 Guru
- Miris, Hanya Ada Dua Guru di Sekolah untuk Didik Seratus Siswa
- Kurang Tenaga Pendidik, Guru Ini Harus Mengajar 6 Kelas
- Miris, Satu Sekolah Hanya Punya Dua Guru
- Masih Dibutuhkan Guru untuk Penempatan di Pulau