Terpapar Radikalisme, Khodijah Sengaja Tinggalkan Suami dan Anaknya
jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, Y alias Khodijah, 35, salah satu terduga teroris yang nekat bunuh diri dengan menenggak cairan kimia ternyata memiliki suami dan anak.
Hal ini diketahui setelah penyidik Densus 88 Antiteror melakukan pendalaman terhadap teroris yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah pada 14 Maret itu.
Khodijah meninggalkan suami sah dan anak kandungnya setelah terpapar paham radikal.
Bahkan, Khodijah bersedia menjadi istri ketiga dari Abu Hamzah, terduga teroris yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara.
“Dia masih berstatus istri sah, tapi tidak perlu saya sebutkan namanya (sosok suami)," kata Dedi Prasetyo di Jakarta, Kamis (21/3).
Khodijah sengaja meninggalkan anak dan suaminya karena tak sepaham dalam masalah agama.
“Tidak ada (terpapar paham radikal). Makanya karena suami dan anaknya itu tidak mengikuti apa yang dikehendaki, dia meninggalkan suaminya dan mau menikah dengan AH," sambung Dedi.
Sebelumnya, Khodijah sempat diperiksa dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya pada Minggu (17/3). Kemudian, dia ditemukan dalam keadaan sakit di ruang istirahat pemeriksaaan pada Senin (18/3) pagi.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, Y alias Khodijah, 35, salah satu terduga teroris yang nekat bunuh diri dengan menenggak cairan kimia ternyata memiliki suami dan anak.
- Jelang Pilpres, Densus 88 Terus Buru Sisa Anggota Teroris Jaringan Sibolga
- Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya
- Polri: Terduga Teroris Khodijah Tewas setelah Minum Pembersih Lantai
- Polri Ungkap Peran Penting Tiga Perempuan Jaringan Teroris Sibolga
- Jokowi Tolak Mentah-Mentah Saran Kapolri
- Kaget Ada Bom, Jokowi: 319 Tahun Sibolga Kota Tentram