Terpengaruh Ekonomi AS, Kurs Rupiah Hari Ini Meroket
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat 58 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp 15.575 per USD.
Penguatan mata uang Garuda terjadi seiring data ekonomi Amerika Serikat yang tidak sebaik perkiraan.
Rupiah hari ini naik dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.633 per USD.
"Rupiah menguat terhadap USD hari ini karena data-data ekonomi AS yang dirilis hari Jumat kemarin tidak sebaik yang diperkirakan pasar," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (9/1).
Data pertumbuhan upah per jam Desember (average hourly earnings) yang merupakan salah satu indikator inflasi menunjukkan pertumbuhan 0,3 persen, lebih rendah dibandingkan ekspektasi dan juga bulan sebelumnya 0,4 persen.
Data survei aktivitas sektor jasa Desember 2022 juga terlihat mengalami kontraksi atau penurunan. The Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan PMI non manufaktur AS turun menjadi 49,6 pada bulan lalu dari 56,5 pada November.
Itu adalah pertama kalinya sejak Mei 2020 PMI jasa turun di bawah ambang batas 50, yang menunjukkan kontraksi di sektor yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS.
"Data ekonomi yang tidak terlalu bagus ini bisa memaksa bank sentral AS untuk memperlambat kenaikan suku bunga acuannya dan ini mendorong pelemahan dolar AS," ujar Ariston.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat 58 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp 15.575 per USD.
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM