Terpesona Osama karena Dermawan
Senin, 16 Mei 2011 – 08:36 WIB
Setelah masuk NII, Yusuf terpilih sebagai salah seorang di antara sedikit anggota yang akan diberangkatkan ke Afghanistan. Saat itu dia berangkat bersama tiga orang lain. Dia mendarat di Karachi. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan lewat darat selama 28 jam ke Peshawar. Dia lantas masuk Kamp Sadah, bagian dari kompleks Akademi Militer Mujahidin Tanzhim Ittihad Islam pimpinan Abdur Robi Rasul Sayyaf.
Baca Juga:
Di kompleks akademi militer tersebut, Abu Bilal mendapatkan pelatihan Spartan tiga tahun. Selama itu pula, dia putus kontak dengan siapa pun. "Hanya berlatih. Satu-satunya hiburan justru saat liburan, yakni ketika kami ingin pergi ke medan perang," tuturnya.
Seingat dia, orang-orang Indonesia yang dikirim ke sana termasuk yang paling nekat. Meski diminta tidak ikut ke medan perang oleh Abdur Robi Rasul Sayyaf (karena jumlah yang sedikit, orang Indonesia lebih penting untuk menjadi instruktur atau kembali ke tanah air supaya menularkan kemampuan), orang-orang Indonesia menolaknya.
"Bahkan, kami sampai membayar-bayar pengawas supaya diperbolehkan ikut perang," kenangnya. Abu Bilal termasuk salah satu orang Indonesia yang ikut andil dalam mengantarkan kaum mujahidin merebut Kota Jalalabad, salah satu kota penting di Afghanistan yang mempunyai cukup banyak gudang persenjataan.
MELIHAT sosok Yusuf Anis, warga Kranggan, Lamongan, orang pasti gampang salah menilai kalau dia pernah lama berhubungan dengan Osama bin Laden. Bertubuh
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?