Terpesona Osama karena Dermawan

Terpesona Osama karena Dermawan
Yusuf Anis. Foto: Dok.Pribadi/Ist
Salah satunya, akidah NII dianggap melenceng. Organisasi yang bermuara dari Kartosuwiryo tersebut menganggap saat itu seperti periode Makkah (zaman sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah). Karena penuh tekanan, sejumlah ibadah pun diperbolehkan untuk tak dilakukan.    

Bukan itu saja, tata cara ibadah pun agak "berbeda". Salah satunya, tata cara sujud dalam salat yang umumnya dilakukan dengan tujuh tulang dilaksanakan anggota NII dengan ndlosor. Alasannya saat itu, seorang pimpinan NII bermimpi bertemu dengan Rasul dan diajari cara sujud yang benar dengan gerakan ndlosor tersebut. Di Malaysia, Abu Bilal melakukan apa saja untuk bertahan hidup. Mulai berjualan es, kain, hingga ayam. Selain itu, dia aktif dalam Mantiqi I pimpinan Hambali dan menikah dengan adik Hambali.

Ada hal lucu ketika intensitas kegiatan JI (perampokan bank dan sebagainya) meningkat pada 2001 dan polisi mulai melakukan sejumlah penangkapan. "Ketika itu masyarakat tak percaya. Buktinya, sampai ada koran yang memuat karikatur yang menyebutkan bahwa polisi berlebihan sampai tukang es saja dikira teroris. Padahal, itu benar," papar dia, kemudian tergelak.

Karena situasi di Malaysia sudah tidak aman dan bertepatan dengan pecahnya konflik Poso dan Ambon, Abu Bilal kemudian langsung pergi ke sana. Dengan bendera JI, dialah yang mengatur perjalanan para ikhwan dari Malaysia yang hendak berjihad ke wilayah konflik tersebut. Setelah konflik mereda, Abu Bilal banting setir dengan menjalani kehidupan "normal" sebagai pedagang baju muslim di Lamongan. Hingga sekarang, meski tetap yakin soal dakwah, dakwah yang dia lakukan tidak menggunakan senjata dan kekerasan.

MELIHAT sosok Yusuf Anis, warga Kranggan, Lamongan, orang pasti gampang salah menilai kalau dia pernah lama berhubungan dengan Osama bin Laden. Bertubuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News