Terpesona Osama karena Dermawan
Senin, 16 Mei 2011 – 08:36 WIB
Meski tergabung di Mantiqi I JI, Abu Bilal sejak semula tak yakin dengan jalan kekerasan. "Sebab, bagi saya, Indonesia masih berada dalam taraf dakwah. Bukan perang. Kecuali, ada beberapa daerah khusus, seperti Poso dan Ambon," terangnya.
Karena itu, Mukhlas (bomber Bali) tak melibatkan Abu Bilal dalam proyek bom mana pun. "Kalaupun saya diajak, pasti saya menolaknya," ucap Abu Bilal. Selain Indonesia bukan darul harb (daerah perang), dia berpendapat bahwa sisi mudarat aksi pengeboman lebih besar daripada sisi manfaatnya. "Membuat teman-teman ditangkap semua. Pun, kalau sudah dipenjara, apa yang bisa diperbuat" ucap dia.
Untuk itu, Abu Bilal mengatakan selalu menyampaikan nasihat dan pandangan tersebut kepada para ikhwan jihadi bila bertemu. "Indonesia berbeda dengan Afghanistan atau Iraq," ujar dia. Kendati demikian, berdasar pengamatan dia, terbunuhnya Osama oleh pasukan khusus Amerika Serikat tak akan berpengaruh terhadap gerakan-gerakan tanzhim jihadi di Indonesia. "Malah mungkin justru meradikalkannya," ucapnya.
Menurut Abu Bilal, Osama dan Al Qaeda lebih berperan sebagai simbol daripada memberikan bantuan nyata dalam tujuh tahun terakhir di Indonesia. "Dulu mungkin ada kontak langsung dan aliran dana. Namun, setelah polisi melakukan banyak penangkapan, praktis ruang gerak semakin terbatas dan tak ada kontak langsung maupun aliran dana," tegasnya. (ano/c11/iro)
MELIHAT sosok Yusuf Anis, warga Kranggan, Lamongan, orang pasti gampang salah menilai kalau dia pernah lama berhubungan dengan Osama bin Laden. Bertubuh
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?