Terpidana Mati Batam Batal Dieksekusi Tahun Ini
jpnn.com - BATAM - Terpidana mati yang ditahan di Lapas Barelang, Batam batal dieksekusi akhir tahun ini. Hal itu dikarenakan semua terpidana mati masih melakukan upaya hukum agar terhindar dari hukuman tersebut.
Kepala Kejaksaan Negeri Batam, Yusron menegaskan, hingga akhir tahun ini tidak ada satupun terpidana mati yang akan dieksekusi.
"Tak ada yang dieksekusi tahun ini. Apalagi jika melihat tahun baru (2015) yang tinggal dua hari lagi," kata Yusron yang ditemui wartawan usai menghadiri rapat di Pengadilan Negeri Batam, Selasa (30/12).
Beberapa terpidana mati yang sebelumnya telah dijadwalkan untuk dieksekusi langsung mengajukan peninjauan kembali (PK) ke PN Batam. Pengajuan PK oleh dua orang terpidana tersebut membatalkan eksekusi yang sebelumnya telah diumumkan Kejaksaan Agung.
"Mereka masih ada upaya hukum. PK itu merupakan yang kedua kalinya. Namun itu merupakan upaya hukum yang terakhir, karena menurut berita yang saya baca di media, pengajuan PK sudah dibatasi hanya dua kali," jelas Yusron.
Mengenai sidang PK dua terpidana mati yang akan digelar 6 Januari 2015 mendatang, Yusron enggan terlalu mengomentari. Ia menyerahkan semua putusan tersebut sesuai hasil sidang.
"Putusan ditentukan oleh Mahkamah Agung. Pengadilan hanya sampai kesimpulan untuk selanjutnya dikirim ke Mahkamah Agung. Kita lihat saja hasilnya seperti apa," sebut Yusron. (she/jpnn)
BATAM - Terpidana mati yang ditahan di Lapas Barelang, Batam batal dieksekusi akhir tahun ini. Hal itu dikarenakan semua terpidana mati masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom