Terpidana Mati Dieksekusi di Boyolali saat Hujan Deras
jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak enam terpidana kasus narkoba sudah dieksekusi mati di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah dinihari ini, Minggu (18/1). Jaksa Agung HM Prasetyo memastikan bahwa terpidana mati dieksekusi saat hujan deras.
"Di Nusakambangan telah dieksekusi mati lima orang pada pukul 00.30, dipastikan meninggal pada pukul 00.40," kata Prasetyo kepada wartawan usai eksekusi mati dilakukan.
Mantan politikus Nasdem itu mengatakan bahwa satu terpidana lain dieksekusi mati di Boyolali pada pukul 00.46 dan dipastikan meninggal 10 menit setelah eksekusi mati dilakukan. Disampaikan Prasetyo bahwa eksekusi mati di Boyolali dilakukan di tengah hujan deras.
Prasetyo menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah yang akan dilakukan usai terpidana dieksekusi mati.
"Tiga akan dikremasi untuk Brasil, Vietnam dan Belanda. Nigeria saya belum dapat info, yang Indonesia dibawa pulang kampung. Semua eksekusi berjalan lancar," tandasnya.
Sebelumnya, Prasetyo menyebutkan para terpidana mati yang didor di Nusa Kambangan adalah Namaona Denis (48), warga negara Malawi. Kasusnya diputus Pengadilan Negeri pada tahun 2001. Kemudian, putusan Mahkamah Agung pada 2002. Lantas pengajuan peninjauan kembali tahun 2009. Hingga akhirnya grasi ditolak 30 Desember 2014.
Kedua adalah Marco Archer Cardoso Moreira (53), WN Brazil. “Profesinya pilot pesawat udara,” kata mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejagung ini.
Ketiga, ada Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (38), WN Nigeria. Kasusnya diputus PN pada 2004, Pengadilan Tinggi tahun 2004, kasasi pada tahun 2005. Kemudian peninjauan kembali pada 2009 dan pada 30 Desember 2014 grasinya ditolak Presiden Joko Widodo.
JAKARTA - Sebanyak enam terpidana kasus narkoba sudah dieksekusi mati di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah dinihari ini, Minggu (18/1). Jaksa
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak