Terpidana Mati Sukumaran Harusnya Selesaikan S1 Seni Tahun Ini
"Saat itu, ia telah berada dalam penjara selama 8 tahun, tanpa buku seni, tanpa pelatihan. Namun ada orang di Bali yang mengiriminya majalah - Sukumaran merobek majalah itu dan mencontoh foto majalah itu menjadi lukisan," kata Quilty.
Quilty pun menanyakan mengapa Sukumaran melukis foto-foto majalah. "Saya pikir orang akan tertarik melihat foto-foto ini dalam bentuk lukisan," kata Sukumaran saat itu.
Namun Quilty memintanya untuk melukis dirinya sendiri. "Saya lebih tertarik melihat Myuran sebagai subjek lukisan," katanya. Quilty lalu melukis Sukumaran dan meminta terpidana mati ini melakukan lukisan potret diri.
Dalam kunjungan pertamanya itu, Quilty langsung memberi tugas kepada Sukumaran untuk melukis satu potret diri setiap hari selama 14 hari. Dan Sukumaran berhasil menyelesaikan 28 lukisan.
Sejak itulah Quilty bolak-balik ke Bali membimbing Sukumaran dalam melukis, ia bahkan telah menganggapnya sebagai sahabat dekat.
"Terlepas dari pandangan miring, Myuran memang telah melakukan hal yang sangat buruk - tapi hal itu dilakukannya dahulu," kata Quilty.
"Ia kini sangat pendiam, sangat dihormati di dalam penjara. Ia menyelenggarakan kegiatan seni lukis di sana," jelasnya.
Quilty datang ke Bali pekan ini, dan mengaku tidak tahu apakah pertemuannya dengan Sukumaran akan menjadi yang terakhir kalinya sebelum terpidana mati itu dieksekusi.
Terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran pekan lalu mulai menyadari bahwa ia tidak akan mendapat pengampunan (grasi) dari Presiden Indonesia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata