Terpidana Teroris Bisa Jalan-Jalan ke Jakarta
Kamis, 21 Juni 2012 – 07:12 WIB
Uniknya, kelompok Jamaah Ansharut Tauhid yang selama ini menentang BNPT juga datang.Dua tokoh JAT yakni Sonhadi dan Akhwan menjadi pembahas buku. Mereka sudah ditetapkan PBB dan Amerika Serikat sebagai teroris yang berafiliasi dengan Al Qaeda.
Baca Juga:
Khairul mengaku menulis buku novel 370 halaman itu hanya dalam waktu dua minggu saja. "Saya kadang menulisnya pagi hari, kadang malam sebelum tidur," katanya. Khairul menyelesaikannya di tahanan Tanjung Gusta, Medan.
September 2010, saat awal-awal dia tertangkap, istrinya mengaku suaminya disiksa. Bahkan saat itu, Khairul mengaku sedang salat berjamaah saat Densus datang dan menembak dua makmumnya sekaligus meringkusnya. Namun, saat dikonfirmasi lagi kemarin, sikap Khairul berubah 180 derajat. "Tidak ada penyiksaan. Saat itu saya juga belum salat, baru iqomah," katanya.
Selama di penjara pun, lanjutnya, petugas memperlakukannya dengan baik. "Kalau teman-teman narapidana teroris yang lain ingin seperti saya ya menulis buku dong, nanti akan difasilitasi," katanya.
JAKARTA---Ini cara paling mudah bagi terpidana teroris untuk jalan-jalan keluar penjara. Menulis buku kemudian menawarkannya pada Badan Nasional
BERITA TERKAIT
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil