Terpidana Teroris Bisa Jalan-Jalan ke Jakarta
Kamis, 21 Juni 2012 – 07:12 WIB
Dalam catatan Jawa Pos, Khairul Ghazali alias Abu Yasin, merupakan salah satu tersangka kasus perampokan CIMB Niaga Medan yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) Polri pada 19 September 2010 di Tanjung Balai, Sumut.
Ia kemudian dijerat dengan pasal 13 UU no 15 tahun 2003 tentang perubahan Perpu Nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Kamis (4/8/2011) Ghazali dijatuhi vonis 5 tahun penjara. Vonis yang lebih ringan dibandingkan teman-temannya yang lain. Sejak menjadi tersangka kasus terorisme "sebelum vonis- Ghazali bisa dengan mudah keluar masuk hotel untuk membedah buku yang ditulisnya.
Tercatat buku yang ia tulis berjudul "Aksi Perampokan Bukan Fa"i" pernah dibedah pada Ahad (10/7/2011) di Hotel Madani, Jl. Sisingamangaraja, Medan . Berikutnya "Mereka Bukan Thaghut" (MBT), terpidana teroris ini didatangkan dari Medan dan dikawal dengan kendaraan lapis baja untuk membedah bukunya di hotel Sahid, pada Sabtu (17/12/2011). Novel Kabut Jihad ini juga diterbitkan atas bantuan dan biaya BNPT. (rdl/nw)
JAKARTA---Ini cara paling mudah bagi terpidana teroris untuk jalan-jalan keluar penjara. Menulis buku kemudian menawarkannya pada Badan Nasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil