Terpilih Aklamasi di Putaran Kedua, Bagas Kurniawan Jadi Ketum PB HMI
Bagas besar di lingkungan NU Jawa Timur. Dia pernah nyantri di Pondok Pesantren Avverous Nepen, Kabupaten Kediri, hingga menyelesaikan Pendidikan S1 di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dan S2 Ilmu Manajemen Keuangan FEB UI.
Kini Bagas Kurniawan tengah menempuh Program Doktoral Keuangan dan Investasi di Sekolah Bisnis UI.
Bagas juga aktif di berbagai organisasi, di antaranya Wakil Ketua Umum Center of Studies for BUMN, Policy Center ILUNI UI (Ikatan Alumni Universitas Indonesia), Co-Founder Yayasan Daha Cendekia Kediri, Ketua Umum HMI FEB UI, serta Ketua Umum HMI Cabang Depok.
Latar belakangnya yang kaya akan nilai-nilai intelektualitas, keislaman, modernitas dan keindonesiaan sangat menonjol di antara Calon Ketua Umum PB HMI lainnya. Total, terdapat 32 calon Ketua Umum PB HMI yang akan bertarung di pemilihan Ketua Umum PB HMI.
Bagas mengaku optimistis dengan pencalonannya. Pendidikan dan pengalamannya di NU dan di HMI telah membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang keberagaman Indonesia.
"Saya siap membawa HMI menjadi lebih dinamis, progresif, dan responsif terhadap tantangan zaman,” tuturnya, Senin (4/12).
Bagas mengatakan, dia ingin HMI berkontribusi lebih dalam dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.
"HMI harus menjadi suara yang mendukung keadilan sosial dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Bagas. (dil/jpnn)
Pemilihan yang berlangsung secara aklamasi pada putaran kedua menandakan kepercayaan dan harapan besar kepada Bagas sebagai ketua umum HMI
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- Gelar Dialog Publik, PB HMI Rekomendasikan Cabut Izin Perusahaan ini di Gorontalo
- HMI Sumbagtera Dukung Terwujudnya Pilkada Damai, Begini Janji Mereka
- HMI Desak Polri Periksa Artis yang Pernah Promosikan Judi Online
- Badko HMI Jabodetabeka-Banten Dukung Satgas Pemerintah Berantas Judi Online
- Pemerintah Diminta Tak Berlebihan Menggunakan APBN untuk Pembangunan IKN