Terpilih Jadi Ketua MA, Sunarto Bantah Ada Intervensi Penguasa dan Pengusaha

Terpilih Jadi Ketua MA, Sunarto Bantah Ada Intervensi Penguasa dan Pengusaha
Ketua Mahkamah Agung (MA) Terpilih Periode 2024–2029 Sunarto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Media Center MA, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

Proses pemilihan menurutnya lebih ditentukan oleh keakraban, kenyamanan, dan kebersamaan. Para hakim agung tidak akan terpengaruh karena sudah mengenal satu sama lain dengan baik.

Dia mengatakan para hakim agung telah menggunakan hak pilih sebaik-baiknya, bukan untuk kepentingan pribadi siapa pun, tetapi demi kepentingan 7.971 hakim, 10.729 orang tenaga teknis, dan 14.202 pegawai yang berada di MA.

"Ditambah 10.000 tenaga honorer yang ada di MA maupun badan peradilan yang tersebar pada 923 satuan kerja di seluruh Indonesia," ucapnya.

Sunarto terpilih menjadi ketua MA menggantikan M. Syarifuddin berdasarkan hasil pemungutan suara dalam Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA yang dihadiri oleh 45 dari 46 orang hakim agung.

Sunarto menang telak dengan mendulang total 30 suara. Dia mengungguli tiga hakim agung lainnya yang mencalonkan diri, yakni Haswandi (empat suara), Soesilo (satu suara), dan Yulius (tujuh suara).

Dari hasil penghitungan suara, jumlah suara masuk adalah 44 suara, terdiri dari 42 suara sah dan dua suara tidak sah. Sementara itu, satu suara lainnya abstain.

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 Ayat (1) Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor 212/KMA/SK.KP1.1/X/2024 tentang Tata Tertib Pemilihan Ketua MA, jumlah suara yang diraih Sunarto lebih dari 50 persen suara sah. Dengan demikian, dia ditetapkan sebagai ketua MA terpilih.(ant/jpnn)

Hakim Agung Sunarto yang terpilih jadi ketua MA (Mahkamah Agung) mengaku tidak ada intervensi dari penguasa maupun pengusaha. Begini kalimatnya.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News