Terpukau Tanjung Puting, Afsel Langsung Susun Paket Wisata

Terpukau Tanjung Puting, Afsel Langsung Susun Paket Wisata
CERIA: Rombongan famtrip Kemenpar asal Afsel saat akan menyeberangi Pulau Kumai menuju Tanjung Puting, Rabu (11/5). Foto: source for JPNN.com

Pasar Afrika memang terus digenjot Kemenpar karena berpotensi menambah kunjungan ke tanah air. Buktinya, jumlah wisatawan Afrika ke Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data Pusdatin Kemenpar dan BPS juga sama, tahun 2012 ada 37.306, tahun 2013 meningkat 42.607 wisman, dan di tahun 2015 naik lagi 45.276.

”Pasar Afrika itu mempunyai posisi  yang berbeda dari pasar lainnya yang  bukan hanya melihat 3-S nya saja. Itu yakni size or jumlah, spread or pengeluarannya or spending, sustainability or pertumbuhan, tetapi pasar ini mempunyai posisi politis yang strategis sebagai anggota negara Non Block juga negara OKI,” kata Nia.

Nia menambahkan, Afsel merupakan negara penting sebagai sesama anggota Konfrensi Asia Afrika (KAA) dalam hal ini pejuang kemerdekaan sesama negara-negara yang dijajah. ”Yang sangat potensial untuk menyasar Muslim Travellers. Selain itu, posisi Afsel juga merupakan negara yang kuat terkait diasingkannya Syekh Yusuf dari Makassar, selain itu juga Afsel merupakan penghubung dan negara punya hubungan baik dengan kita di kawasan Afrika, sangat berpotensi untuk Indonesia,” beber Nia.

Setelah Pangkalan Bun, rencananya rombongan akan menyambangi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Sultan Jogjakarta, Candi Rara Jongrang. "Itu target kami, biar mereka bercerita, publikasikan keindahan kami dan ajak semuanya ke Indonesia yang indah ini," tandasnya.

Menpar Arief Yahya menyebut Famtrip adalah bagian dari kegiatan sales dalam strategi promosi BAS. Sales dilakukan ketika Branding dan Advertising sudah semakin kokoh mengakar kuat. "Aktivitas sales itu antara lain, travel mart, sales mission, festival dan famtrip," katanya. (*)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News