Tersangka Korupsi Minta Megawati Jadi Saksi Meringankan
_ok.jpg)
jpnn.com - JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Sudjanan Parnohadingrat. Mantan Sekretaris Jendral Kementerian Luar Negeri itu diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan seminar internasional di Kementerian Luar Negeri tahun 2004-2005.
Sudjanan meminta Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri menjadi saksi meringankan baginya. Sebelumnya, Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009, Jusuf Kalla sudah jadi saksi meringankan untuk Sudjanan.
Sudjanan menyatakan, pihaknya telah melayangkan permintaan kepada Megawati supaya mau menjadi saksi meringankan. Namun Mega belum memberikan jawaban.
"Sudah (minta ke Bu Mega untuk jadi saksi). Namanya Bu Mega terserah beliau," kata Sudjanan sebelum menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin (10/2).
Sudjadnan selaku Pejabat Pembuat Komitmen dianggap telah menyalahgunakan wewenang ketika menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri. Ia dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
KPK menduga ada selisih penggunaan anggaran sehingga merugikan negara hingga Rp 18 miliar. Penyalahgunaan wewenang tersebut terkait dengan sejumlah kegiatan di Deplu di antaranya seminar yang dari kurun waktu 2004-2005.
Menurut Sudjanan, penyelenggaraan seminar internasional itu dilakukan demi kedaulatan, harkat, dan martabat negara Indonesia. "Kalau saya terkena begini, masalah harkat dan martabat negara lebih penting," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Sudjanan Parnohadingrat. Mantan Sekretaris Jendral Kementerian Luar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg