Tersebar Pesan Mengerikan, Diawali Innalillahi
jpnn.com, BOGOR - Belakangan ini tersebar pesan bahwa radiasi sinyal handphone (HP) menyebabkan pengecilan otak dan memicu kanker. Pesan itu sangat cepat menyebar. Terutama di grup komunikasi orang tua siswa di sejumlah sekolah.
Pesan itu menjadi mengerikan karena dibumbui berita kematian seorang siswa SD dengan kalimat pembuka, ”Innalillahi wainna illahi rojiuuun.”
Si pembuat pesan membuat cerita yang sangat menyentuh. Dalam pesan itu disebutkan ada seorang siswa SD IT Al Madina Bogor yang tinggal di Perumahan Tatia Asri Ciluar, meninggal dunia. Dia merupakan tetangga Hanna, yang disebut sebagai guru SMKN 1 Bogor.
Dalam pesan tersebut diceritakan, si siswa meninggal karena kanker yang disebabkan radiasi HP. Awalnya, siswa sering mengeluh pusing dan akhirnya pingsan.
Orang tua anak yang bekerja di bank langsung memeriksakannya di sebuah rumah sakit di Jakarta. Dari pemeriksaan dokter disimpulkan, otak anak mengerut, mengecil, dan warnanya kemerahan.
Kemudian dokter menanyakan intensitas anak menggunakan HP dalam sehari. Kepada dokter, orang tua si anak menjawab bahwa buah hatinya sering main game online sejak usia 2,5 tahun. Ketika menginjak 11 tahun, otaknya sudah rusak.
Dalam pesan itu tertulis, setelah melakukan sederet pemeriksaan, dokter menyimpulkan bahwa sang anak terkena radiasi HP. Akibatnya, peredaran darah ke otak menjadi tidak lancar.
Itu menyebabkan otak menjadi rusak dan mengerut. Sedangkan anak merasakan pusing berat hingga akhirnya pingsan.
Belakangan ini tersebar pesan bahwa radiasi sinyal handphone (HP) menyebabkan pengecilan otak dan memicu kanker. Pesan itu sangat cepat menyebar.
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- 4 Khasiat Biji Anggur, Tekanan Darah Tinggi Bakalan Ambyar
- Childfree Berdampak Positif dan Negatif, Begini Penjelasan Dokter Ngabila
- Solusi Inovatif untuk Terapi Kanker Hadir di Indonesia
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi