Tersembunyi Tapi Terlihat Nyata
"Alasan mereka melakukannya karena mereka pikir mereka bisa terhindari dari bayar denda dan dendanya terlalu kecil, tidak membuat mereka takut."
Beberapa pelaku usaha yang berbicara dengan ABC mengabaikan konsekuensi dari memperkerjakan orang secara ilegal karena kecilnya jumlah denda yang harus dibayar.
Menindak serius eksploitasi tenaga kerja mungkin bisa dilakukan, tapi mengatasi masalah yang lebih luas, seperti pelajar internasional yang dibayar di bawah upah minimum akan sulit dilakukan, menurut para pengamat.
Abul mengatakan kurangnya tenaga untuk memperkuat aturan migrasi juga menyebabkan turunnya upah bagi orang yang bersaing dengan pekerja migran untuk mendapat pekerjaan.
"Kebanyakan orang di Australia tidak sadar dengan eksploitasi yang terjadi," ujarnya.
"Yang menyedihkan di Australia, kita akan semakin mengalami situasi di Amerika Utara dan Eropa, di mana pekerja migran dieksploitasi hingga ke tingkat yang ekstrim, kondisi yang tidak bisa diterima di Australia."
"Sayangnya ketakutan itu yang bisa saja terjadi sebentar lagi."
Dr O'Brien menegaskan pentingnya "gerakan konsumerisme etis" dalam memerangi eksploitasi dengan cara mengedukasi warga sebagai konsumen soal "produk dan layanan yang mereka nikmati dan memahami di balik produksinya."
Dengan mimpi bisa menetap di Australia, banyak pendatang baru menerima perlakuan eksploitasi dari majikan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata