Tersembunyi Tapi Terlihat Nyata

Tersembunyi Tapi Terlihat Nyata
Australia Plus

Mengingat adanya kepentingan antara mereka yang mengeksploitasi dan pekerja, yakni yang mau dibayar murah demi mendapat status penduduk tetap di Australia atau jadi tidak harus bayar pajak, para pengamat menilai digaji murah atau pencurian upah menjadi hal yang normal dan tersembunyi meski terlihat nyata.

"Sangatlah sulit untuk mengetahui sebarapa banyak yang jadi korban permudakan modern di Australia," kata Dr Erin O'Brien, peneliti soal perbudakan modern di lembaga Centre of Justice milik Queensland University of Technology di Brisbane.

"Salah satu alasannya adalah karena ini jadi kejahatan tersembunyi, kita kadang tak melihatnya atau tdak bisa mengidentifikasinya semudah itu."

"Kasus yang paling sering terjadi adalah saat seseorang datang ke Australia, untuk sekolah, liburan, bekerja dan saat mereka tiba, mereka biasanya dieksploitasi oleh majikan yang sangat tidak bermoral."

"Kita menemukan banyak kasus di mana mereka diperlakukan sebagai pendatang ilegal oleh polisi atau dianggap melanggar syarat visa mereka, padahal yang sebenarnya adalah mereka korban dari penyelundupan manusia."

Kondisi kerja di bawah standar dan upah pekerja yang rendah berbeda dari pengertian istilah "perbudakan modern", karena perbudakan modern menggambarkan skenario yang lebih ekstrem, ada unsur paksaan, ancaman, atau penipuan yang digunakan untuk mengeksploitasi korban dan mengambil kebebasan mereka.

Namun, para peneliti mengatakan kejahatan seperti pencurian upah dan kondisi kerja di bawah standar semestinya sering kali merupakan pertanda jika seseorang mungkin berada dalam kondisi perbudakan modern.

Sebuah survei di tahun 2017 menunjukkan lebih dari 4.300 pemegang visa sementara di Australia dari 107 kewarganegaraan merasa: "Australia memiliki pekerja migran yang tak terdengar, mereka digaji dibawah upah minimum di setidaknya 12 industri."

Dengan mimpi bisa menetap di Australia, banyak pendatang baru menerima perlakuan eksploitasi dari majikan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News