Tersembunyi Tapi Terlihat Nyata

Semuanya bekerja di sekeliling kita, di restoran, hotel, perawatan kecantikan, toko buah, toko roti, taksi, supermarket dan toko-toko lainnya. Mereka bekerja dalam kondisi dieksploitasi.
"Menurut Anda, kenapa harga dumpling di kawasan Pecinan bisa murah?" kata seseorang kepada ABC.
Dr O'Brien mengatakan di saat warga Australia menikmati makanan dan barang yang murah, perlu disadari kemungkinan adanya eksploitasi yang tak terlihat.
“Kebanyakan konsumen tak sadar soal eksploitasi yang ada di balik barang dan layanan yang kita dapatkan," ujarnya.
Diperkirakan ekonomi gelap, seperti praktik 'cash-in-hand' yang memberikan upah secara tunai, bukan ditransfer ke bank, berkontribusi antara 3 hingga 15 persen pada pendapatan domestik Australia, artinya ada puluhan miliar dolar yang tidak terkena pajak dari sektor pekerjaan informal setiap tahunnya.
Mantan pejabat di Departemen Imigrasi Australia, Abul Rizvi, yang sekarang menjadi penasihat khusus untuk urusan imigrasi dan visa sementara di sebuah perusahaan komunikasi bernama Michelson Alexander, mengatakan seharusnya pendatang yang mendapat sponsor kerja setidaknya memiliki hak untuk bekerja penuh atau 'full time'.
"Visa kerja yang disponsori, dibanding visa sementara, memiliki perlindungan hukum lebih dibandingkan yang lainnya," ujarnya.
Istilah "yang lainnya" yang disebutkan Abul adalah mereka yang memiliki visa pelajar, peserta 'working holiday' (WHV), dan pekerja musiman seperti warga dari Pasifik yang bekerja dengan visa pertanian.
Dengan mimpi bisa menetap di Australia, banyak pendatang baru menerima perlakuan eksploitasi dari majikan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Balik Kucing
- Tarif Tarifan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia