Terseret Kasus, Kader Demokrat Didesak Mundur
Jumat, 01 Juni 2012 – 05:42 WIB
Dia lantas menyinggung adanya sanksi sosial yang memengaruhi langkah partainya menghadapi pemilu ke depan. "Turunnya rating partai kami terjadi karena sanksi sosial. Jadi saya kembalikan kepada kader-kader itu kalau sayang kepada partai, legawa. Siapa lagi yang mau menyelamatkan partai ini?" tandas Ruhut.
Proyek Hambalang masuk di antara yang menjadi perhatian publik. Terlebih setelah proyek senilai Rp 1,2 triliun itu belakangan diketahui ambruk. Pada 24 Mei lalu, Menpora Andi Mallarangeng yang juga merupakan sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat diperiksa selama sepuluh jam oleh KPK terkait proyek tersebut.
Sejumlah petinggi atau mantan petinggi Demokrat lainnya juga turut terseret-seret. Di antaranya, Ketua Umum Anas Urbaningrum dan mantan Bendahara Umum M. Nazaruddin yang telah menjadi terpidana kasus wisma atlet.
Namun, saat disinggung apakah Andi Mallarangeng yang dimaksud terkait permintaan mundur, Ruhut tetap menolak menjelaskan. Dia hanya menyatakan bahwa Dewan Kehormatan Partai Demokrat saat ini terus melakukan pemeriksaan. "Saya juga mohon kita semua bersabar, biarlah," imbuh Ruhut.
JAKARTA - Isu politik acap menyertai proses penanganan perkara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendesak
BERITA TERKAIT
- Respons Jokowi terkait Keinginan Tim Transisi Pramono Anung
- Spanduk Dukungan Afriansyah Noor Jadi Ketum PBB Bertebaran di Muktamar VI
- Wah, Ada Anwar Usman di Sidang Sengketa Pilkada 2024
- Partai Garda Punya Logo Baru, Ahmad Ridha Sabana Ungkap Maknanya
- Afriansyah Noor Tegaskan Siap Maju jadi Caketum PBB, Singgung Nama Yusril
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum