Tersisa 22 Persen Siswa Belum UNBK
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Arzeti Bilbina mengakui bisa memaklumi terjadinya kendala dalam pelaksananaan ujian nasional berbasis computer (UNBK). Namun, dia berharap persoalan itu tidak terjadi kembali pada tahun depan.
“PLN harus sediakan pasokan listrik yang cukup dan tidak ada pemadaman listrik saat ujian. Jaringan internet juga harus stabil,” terang dia kepada Jawa Pos.
Selain penyempurnaan sarana pendukung ujian, dia juga mendorong pemerintah melaksanakan UNBK di semua sekolah. Tahun depan 100 persen sekolah harus menggunakan sistem komputer.
“Dari ujung timur dan ujung barat Indonesia kita memiliki kesempatan dan fasilitas yang sama,” urainya.
Politikus PKB itu yakin 100 persen UNBK bisa dilaksanakan tahun depan. Sebab, sejak 2015 dilaksanakan, jumlah siswa dan sekolah yang mengikuti ujian berbasis komputer itu meningkat.
Tahun ini ada 8,1 juta peserta yang ikut ujian. Dari jumlah itu, sebanyak 78 persen telah melaksanakan UNBK. Jadi tinggal 22 persen yang belum menggunakan komputer.
Khusus untuk SMA sederajat, dari 1.983.568 siswa yang mengikuti ujian nasional, 91 persen atau 1.812.565 siswa yang mengikuti ujian berbasis komputer.
“Artinya tinggal 9 persen yang belum melaksanakan UNBK,” ucap legislator asal dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo itu.
Sejak 2015, jumlah siswa yang ikut ujian nasional berbasis komputer (UNBK) terus mengalami peningkatan.
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- Tonton Taufik Rachman Sebut Try Out Nasional Akan Digelar Secara Online dan Berhadiah
- Siswi Dipaksa Lepas Bra sebelum Ujian Nasional, Orang Tua Murka, Polisi Turun Tangan