Tertekan Cukai, Bisnis Rokok Tetap Mengepul
Selasa, 21 Mei 2013 – 03:06 WIB
JAKARTA--Industri rokok masih mampu tumbuh progresif kendati terus menghadapi tekanan kebijakan cukai yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari hasil pendapatan empat emiten rokok sepanjang triwulan pertama tahun ini yang mencapai Rp 33,07 triliun. Kinerja tersebut tumbuh 13,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 29,14 triliun. Terbukti melalui penjagaan profit, perusahaan rokok premium yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur ini mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 210 persen (yoy) menjadi Rp 47 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Naiknya laba tersebut merupakan dorongan kinerja penjualan rokok yang tak terpengaruh dengan naiknya harga jual. "Penjualan kami tetap positif di angka Rp 417 miliar pada tiga bulan pertama ini, atau naik 78,7 persen dari 2012 yang hanya Rp 233 miliar," jelasnya.
Sekretaris Perusahaan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) Surjanto Yasaputra tak menampik bahwa kebijakan cukai merupakan beban terbesar dalam komponen produksi rokoknya. Rata-rata, pita cukai rokok meningkat antara 4-6 persen per tahun. "Cukai setidaknya menyumbang 60 persen beban produksi. Sangat besar jika dibandingkan komponen BBM atau bahan baku sekalipun," ungkapnya dalam pemaparan kinerja penjualan rokok kuartal pertama 2013, Senin (20/5).
Tingginya porsi cukai tersebut, tak pelak mendorong perseroan menerapkan strategi antisipasi supaya tak berdampak pada pemangkasan margin usaha. Salah satu caranya dengan membebankan biaya peningkatan cukai ke konsumen melalui kenaikan harga penjualan di kisaran 10-12 persen per tahun. "Namun kenaikan ini bertahap. Jika tidak begitu, konsumen tidak mampu menyerapnya," paparnya. Ia melanjutkan, dengan peningkatan harga rokok tersebut, perseroan berharap dapat mempertahankan margin di kisaran 28-30 persen setiap tahunnya.
Baca Juga:
JAKARTA--Industri rokok masih mampu tumbuh progresif kendati terus menghadapi tekanan kebijakan cukai yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini terlihat
BERITA TERKAIT
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirrorless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia