Tertekan Subsidi BBM, APBN-P Diprediksi Defisit
Kamis, 23 Juni 2011 – 18:47 WIB
JAKARTA- Pemerintah akan mulai membahas APBN-P 2011 mulai tanggal 4 Juli hingga 26 Juli mendatang. Hal yang paling dikhawatirkan adalah tekanan harga BBM dan subsidi energi yang diperkirakan melebihi target awal. Pemerintah pun berkonsentrasi untuk membahas berbagai resiko fiskal bilamana defisit 1,8 persen yang ditetapkan dari APBN ternyata melebihi target. Agus melanjutkan pembahasan APBN-P 2011 akan fokus pada perkembangan terkini, terutama sejumlah perkembangan global yang perlu disikapi karena dipastikan menambah anggaran. Pembahasan dimulai dari finalisasi di tingkat Kemenko, kemudian di bawa ke sidang kabinet.
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo mengatakan dengan sisa waktu yang ada ini Kemenkeu akan mencoba melakukan evaluasi kembali berbagai anggaran di Kementrian dan Lembaga (KL). Selain itu juga diintensifkan penghematan anggaran untuk menutup defisit sesuai dengan Inpres nomor 7 tahun 2011.
"Semua KL sudah dipersiapkan untuk berhemat dari kegiatan yang tidak prioritas. Nantinya akan dialokasikan ulang menjadi tambahan percepatan program prioritas," kata Agus pada wartawan di Istana Negara, Kamis (23/6).
Baca Juga:
JAKARTA- Pemerintah akan mulai membahas APBN-P 2011 mulai tanggal 4 Juli hingga 26 Juli mendatang. Hal yang paling dikhawatirkan adalah tekanan harga
BERITA TERKAIT
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
- IHCBS 2024: Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Transformasi SDM & Bisnis
- AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan