Tertib Aturan, WNI di Australia Beribadah dalam Keterbatasan

Kebaktian dilakukan secara online
Sebagai gantinya, ICC menggelar kebaktian online di jam yang sama seperti biasanya ibadah berlangsung. Namun kali ini melalui akun Facebook ICC.
Pendeta Christian Tirtha, gembala jemaat ICC yang melayani ibadah online mengaku merasa canggung dan tidak terbiasa.

"Kemarin Minggu itu saya pinjam salah satu [ruang] kantor gereja untuk duduk sendiri menghadap laptop. Satu-satunya wajah yang saya lihat adalah wajah sendiri," tutur Pendeta Christian.
"Yang saya rasakan sangat kehilangan, dan sekali lagi ini perasaan hampir seluruh jemaat kami, adalah aspek kehadiran satu sama lain."
Menurut Christian, aspek kehadiran fisik di ruang ibadah sudah menjadi faktor yang penting bagi umat Kristen, meski secara teologis gereja tidak identik dengan bangunan gedung atau ruang ibadah.
"Gereja lebih identik dengan orang Kristen yang berkumpul untuk bersama-sama belajar menjadi semakin seperti Kristus."
Kezia Wiajaya, salah satu jemaat ICC yang mengikuti kebaktian online merasa cukup puas dengan metode ibadah ini meski tidak ideal.
Untuk menekan laju penyebaran virus corona, pemerintah Australia telah memperketat aturan social distancing atau menjaga jarak antar warga
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara