Tertimbun Longsor, Dua Orang Meninggal, Satu Alami Luka Berat
jpnn.com, PAGAR ALAM - Tiga warga RT/RW 01/01 Kerinjing Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumsel, tertimbun longsor yang bercampur batu dan tanah.
Ketiga korban Mirlan 45, Edi, 35, dan Miki, 25. Tubuh Edi dan keponakannya Miki melesak ke dalam tanah sedalam kurang lebih satu meter. Sedangkan tubuh Mirlan-ayah Miki- melesak ke dalam tanah hingga sebatas pinggangnya.
Bersamaan dengan adzan dzuhur (13/8), di kawasan Talang Sakuat itu, nyawa Edi dan Miki tak tertolong. Maut telah menjemput mereka. Adapun Mirlan berhasil selamat dan langsung dilarikan ke RSD Besemah.
BACA JUGA: The Jakmania: Kami Kecewa Ferry Paulus, Persija Kami Buruk Sekali
Sepanjang badan jalan itu dipenuhi bebatuan ukuran kepalan kepalan tangan orang dewasa. Ini membuat kendaraan bermotor roda empat maupun dua terguncang-guncang. Treknya pun menurun dan menanjak. Sementara, kiri-kanan jalan terhampar kebun kopi dan sayur.
Kurang lebih satu kilo berjalan, sebuah tebing setinggi sekitar 4 meter itu nampak. Badan tebing nampak terpangkas di bagian bawah, menyemburatkan bebatuan. Sementara puncak tebing berupa tanah bewarnca kecoklat-cokelatan. “Saat kejadian, tiga korban berada di bawah tebing itu. Tiba-tiba batu longsor,”ujar Polindra, Ketua RW 01 Dusun Kerinjing, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Tebing itu memang adalah TKP longsor yang menyebabkan dua warga Dusun Kerinjing Edi dan Miki meninggal dan satu orang lagi yakni Mirlan terluka berat. Menurut Polindra, ketiga korban belum terlalu lama menggali batu di sana.
Tiga korban tersebut datang ke kawasan Talang Sakuat yang berjarak sekira empat Km dari Dusun Kerinjing, untuk mencari batu. Caranya adalah dengan menggali tebing. “Batu yang dicari itu sejenis batu gunung dan krokos,”ujar Piberson Handarun, Ketua RT 01 Dusun Kerinjing saat dibincangi wartawan dilokasi kejadian.
Tiga warga RT/RW 01/01 Kerinjing Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumsel, tertimbun longsor yang bercampur batu dan tanah.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
- Kolaborasi KAI Properti-Korem 044: Resmikan Besemah 44 untuk Sumsel Berkelanjutan