Tertutup Pemukiman, Ciliwung Makin Kritis

Tertutup Pemukiman, Ciliwung Makin Kritis
Tertutup Pemukiman, Ciliwung Makin Kritis
BOGOR - Kondisi Sungai Ciliwung semakin hari kian kritis. Tumpukan sampah menyebar ke seluruh titik hingga membuat aliran air hujan terhambat. Tak hanya itu, kawasan hulu dan hilir kini juga mulai diisi oleh permukiman warga.

   

Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubangan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Arief Yuwono mengungkapkan, kondisi Sungai Ciliwung yang kian rusak dari hulu hingga hilir menjadi kontributor utama bencana banjir dan longsor di wilayah Bogor dan Jakarta. Dipaparkannya, Ciliwung yang membentang dari kaki Gunung Pangrango hingga Teluk Jakarta, meliputi areal seluas 347 kilometer (km) persegi.

Sungai utama membentang dari kaki Gunung Pangrango hingga Teluk Jakarta sepanjang 117 km. "KLH membagi Ciliwung menjadi enam segmen mulai hulu hingga hilir, dan mengamati penurunan tutupan hutan dan pemukiman di sepanjang DAS (daerah aliran sungai) Ciliwung," paparnya.

   

Penurunan tutupan hutan di DAS Ciliwung, lanjut Arief, terlihat amat signifikan. "KLH mengamati kecenderungan penurunan tutupan hutan tersebut selama 10 tahun terakhir sejak 2000 sampai 2010, proporsi perubahan lahan dari hutan menjadi permukiman amat signifikan," ujar Arief.

   

BOGOR - Kondisi Sungai Ciliwung semakin hari kian kritis. Tumpukan sampah menyebar ke seluruh titik hingga membuat aliran air hujan terhambat. Tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News