Tertutup Pemukiman, Ciliwung Makin Kritis
Senin, 14 Januari 2013 – 00:04 WIB
BOGOR - Kondisi Sungai Ciliwung semakin hari kian kritis. Tumpukan sampah menyebar ke seluruh titik hingga membuat aliran air hujan terhambat. Tak hanya itu, kawasan hulu dan hilir kini juga mulai diisi oleh permukiman warga. Penurunan tutupan hutan di DAS Ciliwung, lanjut Arief, terlihat amat signifikan. "KLH mengamati kecenderungan penurunan tutupan hutan tersebut selama 10 tahun terakhir sejak 2000 sampai 2010, proporsi perubahan lahan dari hutan menjadi permukiman amat signifikan," ujar Arief.
Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubangan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Arief Yuwono mengungkapkan, kondisi Sungai Ciliwung yang kian rusak dari hulu hingga hilir menjadi kontributor utama bencana banjir dan longsor di wilayah Bogor dan Jakarta. Dipaparkannya, Ciliwung yang membentang dari kaki Gunung Pangrango hingga Teluk Jakarta, meliputi areal seluas 347 kilometer (km) persegi.
Baca Juga:
Sungai utama membentang dari kaki Gunung Pangrango hingga Teluk Jakarta sepanjang 117 km. "KLH membagi Ciliwung menjadi enam segmen mulai hulu hingga hilir, dan mengamati penurunan tutupan hutan dan pemukiman di sepanjang DAS (daerah aliran sungai) Ciliwung," paparnya.
Baca Juga:
BOGOR - Kondisi Sungai Ciliwung semakin hari kian kritis. Tumpukan sampah menyebar ke seluruh titik hingga membuat aliran air hujan terhambat. Tak
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS