Terungkap, Alasan Indonesia Beli Vaksin Covid-19 dari Banyak Negara

Terungkap, Alasan Indonesia Beli Vaksin Covid-19 dari Banyak Negara
Menkes Budi Gunadi membeberkan alasan pemerintah impor vaksin dari berbagai negara. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia membeli vaksin Covid-19 dari banyak negara, seperti Korea Selatan, China, Jerman, India, dan Amerika.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan alasan Indonesia membeli vaksin Covid-19 di banyak negara tersebut.

Menurut dia, salah satunya karena pemerintah khawatir negara pembuat vaksin menahan penjualan atau embargo.

"Ini sudah kejadian. AstraZeneca itu punya Inggris dan sekarang mereka menahan. Kemarin mau kirim ke Australia tapi mereka tahan katanya untuk rakyatnya dulu," kata Budi, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang diikuti sekitar seribuan orang di Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Provinsi Bengkulu, Kamis (11/3).

Budi menyebut Indonesia beruntung tidak membeli vaksin AstraZeneca dari Inggris tetapi membeli vaksin jenis itu dari Korea Selatan dan India.

Namun, kata Budi, Indonesia menjalin kerja sama dengan lima negara penyedia vaksin Covid-19 yakni Tiongkok produsen vaksin SinoVac, Korea Selatan dan India vaksin AstraZeneca, Jerman vaksin Pfiser dan Amerika vaksin Novavax.

"Amerika punya vaksin, namanya Johnson dan Johnson (J&J) yang cuma sekali suntik dan itu tidak boleh keluar dari negaranya. Vaksin ini rebutan sekali. Kenapa kami memilih empat karena kalau satu nyangkut kami ada di tempat lain," papar dia.

Budi mengatakan, suplai vaksin di Indonesia hingga Juni diperkirakan baru mencapai 80-90 juta dosis. Angka itu, lanjut dia, baru sekitar 24 persen dari total kebutuhan yakni 363 juta dosis yang 181,5 juta orang.

Indonesia mengimpor vaksin dari berbagai belahan dunia, buat apa? Ini penjelasan Menkes Budi. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News