Terungkap, Alasan Indonesia Beli Vaksin Covid-19 dari Banyak Negara
"Suplai terbesar diperkirakan mencapai 75-76 persen berlangsung pada Juli hingga Desember 2021 mendatang," ucap Budi.
Dia melanjutkan, khusus vaksin AstraZeneca buatan Korsel dan India saat ini sudah tiba di Tanah Air sebanyak 1 juta dari 11 juta dosis. Vaksin itu merupakan kerjasama multilateral dengan WHO untuk negara-negara berkembang.
Menurut Budi, keterbatasan ketersediaan vaksin ini membuat pemerintah harus berusaha keras mengatur jadwal pelaksanaan vaksinasi, sehingga tidak terhenti dan dilakukan bertahap.
"Banyak yang bilang negara lain bisa suntik satu juta per hari. Saya bilang kalau kita juga satu juta per hari, selama tiga hari selesai terus satu bulan berikutnya ngapain," ujar dia.
Budi menjelaskan, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah vaksinasi harian hanya sekitar 100 ribu vaksinasi per hari pada Feburari lalu dan pada Maret hingga April dinaikkan menjadi 500 ribu vaksinasi per hari.
"Kemudian pada Mei dan Juni ditargetkan mencapai satu juta vaksinasi per hari, lalu setelahnya yakni Juli hingga Desember bisa mencapai lebih dari satu juta vaksinasi per hari," jelas Budi. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Indonesia mengimpor vaksin dari berbagai belahan dunia, buat apa? Ini penjelasan Menkes Budi. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung Hari Ini
- Sritex Cuma Salah Satu Korban Badai Besar di Industri Garmen
- Polres Rokan Hilir Menyita 117 Bal Pakaian Bekas Impor, 3 Tersangka Ditangkap
- Geger Bakal Ada Impor Susu untuk Makan Bergizi Gratis, Ternyata...
- INN RS PON Perkuat Layanan Kesehatan Otak dan Saraf di Indonesia
- Fasdana, Solusi Pembiayaan Impor dengan Sistem Paylater