TERUNGKAP: Bupati Morotai Restui Pemberian Suap ke Akil Mochtar
jpnn.com - JAKARTA - Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua disebut merestui pemberian uang suap kepada Akil Mochtar selaku Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Pemberian tersebut dimaksudkan untuk mengamankan putusan dalam perkara sengketa Pilkada Morotai tahun 2011 lalu.
Hal ini disampaikan bekas pengacara Rusli, Sahrin Hamid saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (14/9).
Menurut Sahrin, awalnya ada permintaan uang dari Akil senilai Rp6 miliar untuk ‘ongkos’ pengurusan sengketa Pilkada Morotai. Permintaan tersebut kemudian diteruskannya ke Rusli dalam pertemuan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Namun, lanjut Sarin, Rusli ternyata tidak sanggup memenuhi permintaan Akil tersebut. Ketika itu, kliennya hanya sepakat membayar Rp3 miliar saja.
“Ya intinya, kalau tidak salah ingat bahwa muncul angka Rp3 miliar (dari Rusli Sibua, red),” tutur Sahrin.
Sahrin yang merupakan mantan Anggota DPR RI Periode 2004-2009 dari PAN ini mengungkapkan, setelah ada persetujuan Rusli, dirinya langsung melapor ke Akil.
“Waktu itu minta (uang) diantar ke kantornya (MK), tapi saya tidak mau, akhirnya lewat rekening CV Ratu Samagat,” ucap Sahrin.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada KPK disebutkan bahwa Rusli menyuap Akil dengan uang senilai Rp2,89 miliar. Uang itu ditransfer melalui Sahrin ke rekening perusahaan milik istri Akil, CV Ratu Samagat.
JAKARTA - Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua disebut merestui pemberian uang suap kepada Akil Mochtar selaku Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial
- Kasus Kematian Mahasiswi UPI, Ajeng Sempat Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- Penyebab Mahasiswa UPI Tewas di Gymnasium, Kapolrestabes Bandung: Kasus ini Prosesnya Ditutup
- Catatan Akhir Tahun 2024 MA Bertema Integritas Kuat, Peradilan Bermartabat
- Pakar Hukum Bandingkan Putusan Terhadap Budi Said dengan Harvey Moeis