Terungkap, Ini Alasan Amerika Bunuh Jenderal Pasukan Elite Iran
jpnn.com, WASHINGTON - Pentagon mengkonfirmasi bahwa serangan roket yang menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani dilakukan oleh militer Amerika Serikat. Pembunuhan terencana itu dilakukan atas perintah Presiden Donald Trump.
"Berdasarkan arahan Presiden, militer AS mengambil langkah pertahanan yang tegas untuk melindungi personel AS di luar sana dengan membunuh Qassem Soleimani," tulis Pentagon dalam sebuah pernyataan, Jumat (3/1).
Dalam keterarangan itu, Pentagon juga mengklaim bahwa serangan ditujukan untuk menghalangi rencana serangan oleh Iran di masa yang akan datang. Serta ditekankan bahwa AS akan terus mengambil sikap yang diperlukan untuk melindungi warga dan kepentingannya di seluruh dunia.
Pentagon mengatakan bahwa Soleimani mendalangi serangan-serangan di Irak pada beberapa bulan belakangan serta menyetujui serangan berupa aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar AS di Baghdad awal pekan ini.
Sebelum serangan dilancarkan, Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada Kamis (2/1) menyatakan ada indikasi bahwa Iran atau pasukan milisi yang didukungnya mungkin merencanakan serangan tambahan.
Esper juga memperingkatkan bahwa permainan telah berubah dan AS kemungkinan harus mengambil langkah pencegahan untuk melindungi nyawa para warga Paman Sam di kawasan Timur Tengah. (ant/dil/jpnn)
VIDEO: Akses Ke Jakarta Putus
Pentagon mengkonfirmasi bahwa serangan roket yang menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani dilakukan oleh militer Amerika Serikat
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer