Terungkap Lagi, Modus Perdagangan Keperawanan di Manado
Korban Jual Rp 2 Juta, Penghubung Tawarkan Rp 50 Juta
Rabu, 25 Maret 2009 – 09:01 WIB
Monita sudah cukup "sukses" merantau di Jakarta. Buktinya, sebulan sekali wanita yang rambutnya dicat pirang itu pulang pergi Jakarta-Manado.
Maka, Noni dan Lina pun diserahkan Cliff ke Monita. Mereka kemudian bertemu di sebuah klab malam di Manado. Saat itu Monita mengaku bisa mengusahakan. Bahkan, kepada Noni, Monita mengatakan jangan menjual keperawanannya seharga Rp 2 juta. Monita bahkan menjanjikan bisa mendapatkan lebih.
Kedua gadis di bawah umur itu lalu dibawa ke Jakarta. Selain Monita, Cliff dan Sicil juga ikut terbang ke Jakarta. Di Jakarta, Noni dan Lina tidak lama. Namun, keduanya sempat ditransaksikan dengan salah satu pelanggan Monita.
Saat itu Noni bersikeras menolak. Sedangkan Lina sempat sekali melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 1,5 juta. Karena suasana semakin tidak enak, Noni minta pulang. Kedua gadis ABG tersebut kemudian pulang ke Manado.
Polisi di jajaran Poltabes Manado, Sulawesi Utara, sering menangani kasus women trafficking. Di antara modusnya: menjual keperawanan. Paling gres,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408