Terungkap Lagi, Modus Perdagangan Keperawanan di Manado
Korban Jual Rp 2 Juta, Penghubung Tawarkan Rp 50 Juta
Rabu, 25 Maret 2009 – 09:01 WIB
Terungkap Lagi, Modus Perdagangan Keperawanan di Manado
Dari situlah keduanya lantas bercerita ke orang tua mereka. Tentu saja mereka marah dan melapor ke polisi. Tanpa banyak kesulitan, petugas membekuk Monita dan pasutri tersebut.
Hanya, keterangan Cliff dan Monita tersebut diragukan polisi. ''Biar saja mereka (ketiga tersangka, Red) ngomong apa. Itu haknya. Yang jelas, kami punya cukup bukti untuk menjadikannya tersangka,'' tegas Ribut.
Menurut Ribut, sindikat trafficking di Manado memang kecil-kecil, tapi banyak. ''Tidak mengerucut ke satu nama atau jaringan, tapi banyak. Siapa pun bisa jadi sindikat di sini,'' urai mantan Kanit Jatanras Ditreskrim Polda Sulawesi Utara (Sulut) tersebut.
Ribut menguraikan, dalam kasus Noni dan Lina, unsur tipu dayanya jelas. ''Dari keterangan yang kami dapatkan, kedua ABG itu mengaku diajak jalan-jalan ke Jakarta,'' tandasnya. Selain itu, Ribut menyangsikan keterangan Cliff soal kedua ABG tersebut menawarkan keperawanannya Rp 2 juta.
Polisi di jajaran Poltabes Manado, Sulawesi Utara, sering menangani kasus women trafficking. Di antara modusnya: menjual keperawanan. Paling gres,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu