Terungkap! Praktik Curang di SPBU, Begini Modusnya
Di sana, sekitar 200 liter biosolar yang diangkut truk tangki itu dimasukkan ke tandon dexlite di SPBU tersebut. Dexlite yang telah bercampur biosolar itu kemudian dijual dengan harga dexlite murni.
Praktik serupa dilakukan Edi ketika mengemudikan truk tangki berisi pertamax, pertamax turbo, maupun premium. BBM dengan kualitas terendah dicampur dengan BBM kualitas tinggi.
Dari operasi tangkap tangan itu, polisi mendapati bahwa dalam sehari ada sembilan kali pengoplosan seperti itu di SPBU Tegalsari. Pengoplosan dilakukan dengan sangat rapi.
Setiap sopir truk tangki yang akan datang mengontak asisten pengawas lebih dulu. CCTV (closed-circuit television) yang mengawasi areal SPBU dimatikan lebih dulu sehingga kejahatan mereka tidak terekam.
Menurut Rofiq, 200 liter biosolar yang dikencingkan, istilah untuk diambil sebagian, itu terbilang kecil.
Sebab, BBM yang diangkut truk tangki Edi pada malam penangkapan berkapasitas 32.000 liter.
’’Harusnya dia ngirim ke SPBU di Jl Raden Panji Suroso, Kota Malang, tapi malah kencing di sini,’’ ungkap alumnus Akpol 2001 itu.
Dari pemeriksaan, usaha haram tersebut membuahkan hasil cukup banyak. Para pengawas di SPBU Tegalsari mendapat keuntungan bulanan Rp 15 juta.
Polisi berhasil menungkap praktik curang di SPBU, dimana BBM dengan kualitas terendah terendah dicampur dengan BBM kualitas tinggi.
- Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
- Jaga Pelayanan BBM, Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- Ini Komplotan Perampok SPBU di Garut
- Bicara di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati Singgung Pembatasan Penggunaan AI
- 78 Persen Konsumen Pertalite Rata-rata Mengisi Kendaraannya 19,5 Liter Setiap Harinya
- Polisi Tangkap Pria Pegang Pantat Pegawai SPBU di Cianjur