Terungkap, Senjata Milik TNI AD Dirampas, Dipakai untuk Menyerang Aparat
jpnn.com, JAYAPURA - Senjata api milik TNI AD yang diambil massa saat aksi unjuk rasa diwarnai kerusuhan di Deiyai, Rabu (28/8), ternyata digunakan untuk menyerang aparat keamanan hingga terjadi kontak senjata.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima 10 pucuk senpi jenis SS 1 yang diambil pendemo setelah membunuh anggota TNI digunakan menyerang dan menembaki aparat keamanan.
“Kontak tembak tidak bisa dihindari karena massa pendemo sudah menyerang anggota,” kata Kamal di Jayapura, Selasa (3/9).
Diakui, awalnya aksi demo berjalan aman namun tiba-tiba sekitar 1.000an warga bergabung dan beberapa pendemo melakukan penyerangan ke aparat keamanan hingga menyebabkan satu anggota TNI AD meninggal dan 10 pucuk senpinya diambil pendemo.
Dalam insiden tersebut tercatat satu anggota TNI AD meninggal dan enam anggota TNI-Polri terluka.
BACA JUGA: Gubernur Papua: Sudah Pasti Kami Berterima Kasih kepada Presiden Jokowi
Ketika ditanya tentang jumlah korban dari pendemo meninggal dalam insiden tersebut, Kamal mengatakan, pendemo yang meninggal tercatat empat orang dan 16 luka-luka.
Penyidik Polres Paniai telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dan saat ini sudah ditahan. (Evarukdijati/ant/jpnn)
Sepuluh senjata milik TNI AD yang dirampas saat aksi unjuk rasa rusuh di Deiyai dipakai untuk menyerang aparat keamanan.
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Suket Dipalsukan Cawagub Papua, Pria ini buat Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo